Assalamu'alaikum chingu...
Malem ini Jogjakarta diguyur hujan. Bikin dingin suasana hatiku yang emang udah dingin. Hhh... mau poting apa ya?
Malem ini Jogjakarta diguyur hujan. Bikin dingin suasana hatiku yang emang udah dingin. Hhh... mau poting apa ya?
Ah! Tadi sore aku kuliah Kapita Selekta IPA. Hari ini ada 3 temenku yang maju yaitu Elta, Fida, dan Nuphy. Pertama, Elta, dia maju ngajar tentang Difusi Osmosis.
Jadi, untuk penampilannya kali ini, dia meminta kepada para siswa (teman sekelas) untuk melakukan percobaan difusi osmosis. Pertama-tama, kelas dibagi menjadi 3 kelompok besar. Masing-masing kelompok mendapatkan seperangkat alat untuk percobaan yaitu kentang, pisau, pewarna makanan (merah), air, 3 gelas aqua kosong, garam, dan sendok. Percobaan dimulai dengan memasukkan air ke dalam tiga gelas aqua kosong tersebut, diisi setengah gelas. Salah satu gelas diberi dua sendok garam kemudian diaduk. Satu gelas lagi di biarkan hanya terisi air biasa. Kemudian mengiris kentang dengan ukuran 3x1x1, rasakan kentang tersebut, kaku atau lembek. Lalu, di masukkan ke dalam dua gelas aqua tadi. Biarkan sampai 15-20 menit. Gelas terakhir, ditetesi dengan 20 tetes zat pewarna makanan. Kemudian mengamati reaksi yang terjadi pada saat pewarna makanan tersebut diteteskan ke dalam air. Sementara itu, setelah 20 menit, kentang diambil, kemudian kita amati. Pada kentang yang direndam dengan air garam, apa yang terjadi. Bagaimana juga dengan kentang yang direndam pada air biasa.
Melalui percobaan ini, siswa dibawa ke dalam materi difusi osmosis. Apa sih sebenarnya difusi itu? Apa sih osmosis itu? Apa perbedaannya?
Setelah melakukan percobaan, diperoleh hasil bahwa:
- Kentang yang direndam pada air biasa tidak berubah keadaannya.
- Kentang yang direndam pada air garam menjadi lebih lembek dan terasa asin, serta ukurannya menjadi lebih besar.
- Zat pewarna makanan cepat menyebar merata bercampur dengan air sehingga cairan di dalam gelas menjadi berwarna merah.
Dari sini dapat disimpulkan bahwa,
- Tidak terjadi perpindahan zat pada kasus ini. Karena baik keadaan air maupun kentangnya tidak berubah sama sekali.
- Terjadi peristiwa osmosis pada kasus ini. Osmosis merupakan perpindahan sel dari konsentrasi tinggi menuju konsentrasi rendah melalui lapisan semipermiable. Lapisan semipermeable merupakan lapisan yang dapat ditembus oleh zat atau partikel yang ukurannya lebih kecil dari pori-pori laspisan itu sendiri. Dalam kasus ini, konsentrasi air garam menjadi rendah sehingga air dari dalam kentang berpindah menuju air garam. Rasa asin itu sendiri hanya terjadi di pinggir kentang saja sehingga kemungkinan besar partikel-partikel garam menempel (bukan masuk) pada permukaan kentang. Hal ini dibuktikan dengan Laifa yang mencicipi bagian tengah kentang yang telah direndam air garam, dan rasanya tidak asin.
- Zat pewarna merupakan zat yang berkonsentrasi tinggi. Sehingga ketika diteteskan ke dalam air, zat pewarna tersebut langsung menyebar merata dalam air.
Menurutku performance Elta sangat bagus. Makanya aku kaget waktu pak Agus bilang bahwa teacher-nya terlalu diktator, terlalu memaksakan kehendaknya, pendapatnya. Hal ini terlihat saat ada siswa yang bertanya dan menentang pendapat guru dengan mengatakan bahwa osmosis merupakan perpindahan zat dari konsentrasi rendah menuju konsentrasi tinggi.
Setelah Elta maju, giliran selanjutnya adalah Mufida. Fida menampilkan percobaan penjernihan air. Percobaan ini sebelumnya pernah dilakukan oleh Nisya di mata kuliah yang berbeda pada semester sebelumnya. Tapi it's OK koq... Kan yang penting Pak Agus nggak tahu. Hehehe...
So, pelajaran dimulai dengan pembagian kelas menjadi 3 kelompok besar. Masing-masing kelompok diberi alat yaitu sabut kelapa, kerikil, pasir, tissue, air kotor, air berwarna merah, 3 buah botol aqua yang dipotong bagian bawahnya, serta 3 buah bagian bawah aqua. Ada tiga macam percobaan. Pertama, di dalam botol disusun pada keadaan tertentu. Meletakkan bagian bawah botol, kemudian memasukkan botol dengan cara mulut botol dihadapkan ke bawah. Lalu di dalamnya disusun (dari bawah) tissue, pasir, kerikil, dan sabut kelapa. Setelah itu, mencoba menyaring air kotor dan mengamati hasil penyaringan tersebut. Kedua, membuat keadaan yang sama seperti kasus pertama hanya saja cairang yang akan disaring adalah cairang berwarna merah. Ketiga, membuat keadaan yang sama seperti kasus sebelumnya namun susunan di dalam botol dibuat berbeda. Kelompokku tersusun (dari bawah) sabut kelapa, tissue, pasir, dan kerikil. Hasil yang diperoleh:
- Air kotor setelah diasaring menjadi air yang jernih dan tidak ada endapan. Hal ini dikarenakan partikel-partikel yang menyebabkan air menjadi kotor dan keruh telah disaring sebelumnya. Partikel yang terbesar disaring oleh sabut kelapa, partikel yang lebih kecil lagi disaring oleh kerikil, begitu seterusnya hingga partikel terkecil yang disaring oleh tissue. Sehingga air saringan yang dihasilkan menjadi jernih.
- Air berwarna merah setelah disaring tetap berwarna merah. Cairan berwarna merah ini telah bercampur dengan air. Campuran ini mengasilkan larutan yang pertikelnya lebih kecil daripada tissue. Sehingga, warnanya tetap berwarna merah karena pertikelnya lolos dari saringan tissue tersebut.
- Air hasil saringan tetap kotor meski tidak sekotor cairan kotor sebelumnya. Air bisa saja sudah menjadi jernih sesaat melewati tissue. Akan tetapi kemudian air harus melewati sabut kelapa yang berserat sehingga hasil saringan tetap keruh. Selain itu juga terdapat endapan. Endapan di sini kemungkinan besar berasal dari butiran-butiran pasir kecil yang ikut bersama air yang artinya lolos dari saringan tissue.
Penampilan terakhir hari ini adalah Nuphy. Dia menampilkan pelajaran Kimia yaitu asam basa. Percobaan yang dia bawakan adalah indikator alami. Siswa dibagi menjadi 3 kelompok besar. Masing - masing kelompok diberi 2 gelas aqua yang berisi larutan yang berbeda, satu botol larutan indikator alami (kelompokku dapat kunyit).
Gelas A ditetesi dengan larutan indikator, begitu pula dengan gelas B. Setelah beberapa saat, terjadi perubahan warna pada kedua larutan tersebut. Pada larutan A, warnanya yang semula putih keruh menjadi orange kemerah-merahan. Sedangkan larutan B warnanya yang semula jernih menjadi kuning cerah dari sebelumnya. Larutan indikator itu sendiri berwarna kuning ke-orangean.
Sebenarnya penampilannya bagus. Hanya saja worksheetnya kurang pas. Seharussnya lebih menampilkan tabel-tabel perubahan warna larutan indikator jika diteteskan pada larutan basa dan asam.
Tambahan dari Pak Agus,
Mengapa kita dapat melihat warna kuning pada kertas ini? (sambil menunjukkan warna kuning pada kertas)
Kita dapat melihat warna kuning pada kertas tersebut karena warna yang dipantulkan oleh kertas tersebut ke mata kita adalah warna kuning. Sedangkan warna lain diteruskan melalui kertas tersebut. Itu artinya, pada perubahan warna dari kuning menjadi merah, panjang gelombang cahayanya bergeser. Sehingga warna yang dipantulkan ke mata berubah dari kuning menjadi merah.
Wah, hari ini belajar banyak hal. Besok, harus maju presentasi dan mengajar RPP dan LKS inquiry. Hwaitiiing!!!
0 komentar on "[Kapita Selekta IPA] Elta, Fida, dan Nuphy"
Post a Comment