Friday, November 26, 2010

[Pengembangan Profesi Guru] Guru Profesional

Diposkan oleh Min miN RiN di 9:13 PM
Assalamu'alaikum chingu...

Hari ini jadwal kuliahku almost full. Dari jam 7-9 pagi, lalu dilanjut kuliah jam 1 siang - 5 sore. MANTAP!!! Kuliah Pengembangan Profesi Guru hari ini masuk dua kali, menggantikan jadwal minggu lalu yang kosong karena kuliah diliburkan saat Merapi lagi aktif-aktifnya. Sebenarnya sih diganti hari Rabu kemarin jam 11, eh taunya pak Suyoso malah diutus sama Bapak Dekan buat menghadiri rapat mewakili MIPA. ya sudah dech diganti hari ini.
Tapi kuliah ini aku seneng. Meskipun bapaknya ceramah, tapi nggak bikin ngantuk. Nggak kayak mata kuliah lainnya yang gampang bikin ngantuk. Hehee... *ngeles*. Materi kuliah hari ini adalah "Guru Profesional". Buku yang digunakan adalah PROFIL PENDIDIK PROFESIONAL (Prof. Drs. Piet A. Sahertian).
Pada halaman 24 dijelaskan bahwa profesi guru mempunyai kualifikasi, yaitu kualifikasi personal dan kualifikasi profesional. Apa sih maksudnya??

A. Kualifikasi Personal
Ada beberapa ungkapan yang menggambarkan kualifikasi ini, antara lain:
  • Guru yang baik (A good teacher)
  • Guru yang berhasil (A successful teacher)
  • Guru yang efektif (An effective teacher)
Apabila seorang guru mempunyai atribut-atribut seperti jujur, baik, sabar, setia, ramah tamah, tegas, taat (konsisten), berinisiatif, luwes, berwibawa, dan bertanggung jawab, maka guru tersebut merupakan a good teacher. Apabila seorang guru saat mengajar dapat menunjukkan kemampuannya dengan baik sehingga tujuan pembelajaran dapat dicapai dan diterima dengan baik oleh peserta didik, maka dia sudah dapat dikatakan sebagai guru yang berhasil. Kemudian apabila seorang guru dapat mendayagunakan waktu yang disediakan dengan bagus, misalnya dapat menyelesaikan materi dengan baik dalam waktu yang sempit, maka dia adalah guru yang efektif. Nah, kira-kira kamu ingin jadi calon guru yang seperti apa?? ^_^
 
B. Kualifikasi Profesional
Kompetensi adalah kemampuan melakukan tugas mengajar dan mendidik yang diperoleh melalui pendidikan dan latihan. Profil kompetensi mengacu pada pelbagai aspek kompetensi yang dimiliki seorang tenaga profesional dan pendidikan. Spektrum kompetensi mengacu pada variasi kuantitatif dan kualitatif perangkat kompetensi yang dimiliki seorang guru. Kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang guru sendiri ada empat, yaitu kompetensi profesional, kompetensi pedagogik, kompetensi pribadi, dan kompetensi sosial.

Sebagai selingan, Pak Yoso mengingatkan kami bahwa kemarin adalah hari Guru Nasional. Beliau memberi kesempatan pada mahasiswa yang ingin mendapat point, apabila dapat memuat artikel dalam koran maka dia akan mendapat nilai plus. Tentunya temanya nggak jauh-jauh dari guru. Kan kemarin baru saja memperingati Hari Guru Nasional.
Selain itu, beliau juga meneruskan hasil diskusi minggu kemarin mengenai "Citra dan Pandangan Guru Saat Ini". Kebanyakan sih berpendapat bahwa citra guru mulai berubah setelah adanya program sertifikasi guru. Namun ada hal yang menggelitik. Salah satu kelompok menyebutkan bahwa saat ini profesi guru bukan lagi profesi yang mulia karena pengaruh dari sertifikasi itu. Hal ini dibantah oleh Pak dosen. Menurut beliau, profesi guru tetaplah profesi yang mulia. Karena guru mengajarkan manusia-manusia yang tidak tahu apa-apa menjadi tahu segalanya. Sedangkan untuk masalah sertifikasi itu sendiri sudah hal yang lain lagi. Hemm... begitu ya Pak...

Kemudian kuliah dilanjutkan dengan pembahasan mengenai Ciri-Ciri Guru sebagai Profesi. Di sini ada beberapa pendapat mengenai hal tersebut. Beberapa ahli mendefinisikan ciri-cirinya. Berikut adalah ciri-cirinya menurut para ahli seperti B.J. Chandler, Robert Richey, Myron Lieberman, Er Hoyle. Ada kesamaan pendapat menurut para ahli di atas, maka di sini saya tampilkan rangkuman dari para ahli tersebut:
  1. Mengutamakan layanan sosial, lebih dari kepentingan pribadi. Di pedesaan, hal ini mungkin masih terjadi. Ada orang yang sukarela mengajarkan pada anak-anak di lingkungannya tanpa minta dipungut bayaran. Berbeda jika di kota yang segala sesuatunya dinilai dengan materi atau uang. Sangat jarang ditemui orang yang mau mengajar anak tanpa minta dibayar.
  2. Mempunyai status yang tinggi.
  3. Memiliki pengetahuan yang khusus. Dalam hal ini seorang guru mempunyai pengetahuan tentang mengajar dan mendidik. Mengajar merupakan transfer of knowledge, sedangkan mendidik adalah transfer of value.
  4. Memiliki kegiatan intelektual. Misalnya membimbing KIR atau mengikuti seminar-seminar kependidikan.
  5. Memiliki hak untuk memperoleh standard kualifikasi profesional.
  6. Mempunyai kode etik profesi yang ditentukan oleh oerganisasi profesi.
  7. Selalu ingin belajar terus menerus mengenai bidang keahliannya.
  8. Jabatan itu dipandang sebagai suatu karier hidup.
  9. Suatu profesi membutuhkan jangka waktu yang panjang untuk dididik dan dilatih.
  10. Suatu profesi punya otonomi yang tinggi. Otoritas guru saat ini tidak sekuat dulu. Dulu, dengan otoritas guru yang tinggi, tingkat kedisiplinan siswa juga tinggi. Karena berkembangnya HAM, otoritas guru sepertinya menurun. Misalnua saja, hukuman fisik yang diberikan guru kepada siswa akan dianggap melanggar HAM. Padahal tindakan di sini guru hanya berusaha mengingatkan siswa agar lebih disiplin. Hal ini menyebabkan serba salah dalam menangani siswanya.
  11. Suatu profesi umumnya mengalami pertumbuhan terus menerus.
Guru yang Profesional
Profesional bukan hanya sekedar keterampilan teknis yang dimiliki seseorang. Profesional mempunyai makna lebih luas yaitu ahli (expert), tanggung jawab (responsibility), baik tanggung jawab intelektual maupun moral dan memiliki rasa kesejawatan. Mari kita bahas satu persatu.
  • Ahli (Expert)
Ahli dalam bidang pengetahuan yang diajarkan dan ahli dalam tugas mendidik. Mengajar adalah sarana untuk mendidik, untuk menyampaikan pesan-pesan didik. Guru yang ahli,  memiliki pengetahuan tentang cara mengajar (Teaching is a knowledge), juga keterampilan (Teaching is a skill) dan juga mengajar adalah suatu seni (Teaching is an art). Guru berfungsi sebagai pemberi inspirasi. Menurut Laurence J. Peter mengatakan:
Guru biasa: "mengatakan"
Guru yang baik: "menerangkan"
Guru yang superior: "mendemonstrasikan"
Guru yang hebat: "memberi inspirasi"

  • Memiliki Tanggung Jawab dan Otonomi
Ciri-ciri kemandirian:
- dapat meng-awakan/ menerapkan nilai-nilai hidup
- dapat membuat pilihan nilai
- dapat menentukan dan mengambil keputusan sendiri
- dapat bertanggung jawab atas keputusan itu
 
Tanggung jawab guru ada empat, yaitu:
1. Tanggung jawab intelektual
2. Tanggung jawab etis
3. Tanggung jawab sosial
4. Tanggung jawab religius

  • Memiliki Rasa Kesejawatan
Salah satu tugas dari organisasi profesi adalah menciptakan rasa kesejawatan sehingga ada rasa aman dan perlindungan jabatan.

Source:
Sahertian, Piet. ______. Profil Pendidik Profesional. Yogyakarta: Andi Offset.

0 komentar on "[Pengembangan Profesi Guru] Guru Profesional"


 

Se❤MinJung L❤VE Diam❤nd Copyright 2009 Sweet Cupcake Designed by Ipiet Templates Image by Tadpole's Notez