Entah kenapa malam ini aku merasa sendiri. Padahal di tempat ini ada banyak orang. Sedih rasanya. Ingin menangis tapi air mata ini tak jua mau mengalir. Setidaknya untuk menenangkan hatiku yang gundah. Ah! Akhirnya keluar juga. Meski aku tidak tau mengapa aku ingin menangis. Rasanya ada beban berat. Entah itu apa.
Ma...aku kangen. Hufthh!!! Mungkin karena rinduku pada keluargaku yang membuat aku ingin menangis. Ingat ibuku yang selalu berusaha ceria. Memendam masalahnya, menahan sakitnya, selalu menenangkan aku yang jauh di perantauan. Hemm...sekarang mungkin bukan hanya aku yang paling jauh dari mereka (ayah ibuku), adikku, Iqbal juga jauh. Sekarang dia sedang meraih cita-citanya di IPB. Aku, di Yogya, harus menempuh perjalanan sekitar 7-8 jam untuk bisa sampai di rumah tercinta.

Bapak, yang selalu berkata "tenang saja" agar aku tetap fokus pada kuliahku tanpa harus memikirkan berapa biaya yang mereka keluarkan untukku. Hhh...rasanya aku sangat menyesal jika aku mengecewakan mereka. Mama, Bapak...terimakasih. Terima kasih untuk kasih sayang yang kalian curahkan untukku. Terima kasih untuk senyum dan tawa yang kalian hadirkan melalui perbincangan di telepon. Terima kasih untuk segalanya.
Aku, di sini, sedang berusaha menggapai cita-cita. Tetaplah berikan senyuman kalian untukku. Agar aku bisa melangkah dengan tenang di sini.
Malam ini, aku sangat merindukan kalian. Entah sudah berapa banyak air mata yang mengalir saat rindu ini benar-benar mendera. Menahan diri untuk tidak menelpon kalian agar tangisku tidak didengar kalian. Bukan. Bukan aku ingin berkeluh kesah. Aku hanya rindu kalian. Ingin memeluk kalian, mama...bapak...
Aku anak sulung. Tapi aku merasa tak lebih baik dari adik-adikku. Aku merasa bukanlah kakak yang baik. Mama, bapak...tetaplah mendukungku.
Blogger Templates
0 komentar on "Rinduku Untuk Kalian"
Post a Comment